Free West Papua

Free West Papua

Victor Yeimo; Pemicu Kekersan Di Tanah Papua Adalah Tentara dan Polisi Indonesia

Tn. Victor Yeimo Menulis:

Victor Yeimo; Pemicu Kekersan Di Tanah Papua Adalah Tentara dan Polisi Indonesia
Pemicu dari semua pembunuhan di Jayapura adalah Tentara dan Polisi kolonial Indonesia. Mereka pemasok dan pelindung dari penjual Minuman Keras (Miras) di Jayapura sekalipun sudah ada Perda Larangan. Padahal, mereka tahu bahwa Miras penyebab utama kejahatan (kematian) di Papua.

Mereka kendalikan rantai kekerasan di Papua, dengan jalan:
 

1) Mereka jajah psikologi bangsa Papua; penghancuran mental, mendehumanisasi orang Papua,
2) agar dalam kondisi tersebut, miras dapat menjadi pelarian stress, depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau skizofrenia;
3) Setelah itu TNI/Polri mengedar dan melindungi tempat penjualan miras (di abe-Waena terbuka 24 jam untuk orang Papua);
4) setelah beli dan konsumsi miras, sudah pasti memicu kejahatan; untuk miras mereka palang-tagih orang di Jalan, untuk miras mereka merampok, untuk miras mereka jual harga diri, dll
5) pada posisi ini TNI/Polri justru turun tangkap, pukul dan tembak pemabuk, sambil melindungi toko-toko penjual miras.
6) Lalu mereka bangun pembenaran diri di publik, dan mempersalahkan orang Papua sebagai pelaku kejahatan (dan orang Papua mererimanya sebagai kesalahannya).

Rantai kejahatan ini memang diciptakan agar orang Papua habis. Ini kesengajaan dan merupakan operasi pemusnahan besar-besaran yang sedang terjadi di Papua.
Bayangkan berapa orang Papua yang mati karena miras setiap saat. Dan, penguasa hanya membayangkan berapa untung (pajak) dari penjualan Miras, dll.

Yang harus kita sadari:
1) Kolonialisme dan perangkat dan penegak hukumnya tidak akan pernah berpihak pada orang Papua;
2) Karena itu, solusi kekuatan alternatif rakyat Papua adalah mengorganisir diri dalam organisasi perlawanan rakyat melawan kolonialisme Indonesia.

Sumber: Facebook
Victor Yeimo
Share on Google Plus

About AnselL Net

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar